abtu hingga Minggu (07-08/08), adalah hari yang sibuk bagi para peserta Ekskul Kelompok Pelajar Pencinta Alam Srigala SMA Negeri 1 Sigaluh. Mereka mengadakan perkemahan di Gunung Lawe, Banjarmangu. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi antar pelajar yang tergabung dalam Pencinta Alam se Banjarnegara. “Sebelum bulan Ramadhan tiba, ada baiknya sesama anggota PA silaturahmi kanggo nyambung seduluran” begitu ungkap Irwan Godrez, salah satu penggagas dan juga senior dalam acara ini. Perjalanan yang dilakukan oleh para peserta dalam kegiatan ini cukup berat dan menantang. Mereka diharuskan berjalan kaki dari sekolah masing-masing sampai ke puncak Gunung Lawe. Sesampaionya disana kemudian para peserta mendirikan tenda, memasak, dan membuat api unggun pada malam harinya. Pagi harinya para peserta sudah diajak naik ke puncak lawe untuk melihat matahari terbit. Mujiono, salah satu peserta kegiatan itu menmgaku sangat takjup dengan keindahan Gunung Lawe dengan jajaran pohon pinus dan juga kecuraman tebingnya. ”Tempat ini perlu dikembangkan dengan lebih baik oleh pihak yang berkepentingan agar dimanfaatkan sebagai objek wisata alam yang unggul” ungkapnya.
Dalam acara penutupan, seluruh peserta diwajibkan membersihkan lingkungan sekitar dari sampah. ”Sedikit apapun sampah tidak boleh ditinggalkan oleh seorang anggota PA” pungkas Irwan Godrez dalam sambutannya mengakhiri acara.
(Nurul Latifah, X-5)
Dalam acara penutupan, seluruh peserta diwajibkan membersihkan lingkungan sekitar dari sampah. ”Sedikit apapun sampah tidak boleh ditinggalkan oleh seorang anggota PA” pungkas Irwan Godrez dalam sambutannya mengakhiri acara.
(Nurul Latifah, X-5)
Cerbung: Daniella Kh. (X-5)
Esoknya, disekolah, aku sengaja pergi ke perpustakaan. Tempat dimana Evan dulu biasa nongkrong dengan buku-buku kesayangannya yang membuat matanya semakin hari semakin bertambah minusnya. Ternyata benar dugaanku, Evan masih ada di perpustakaan. Ia sedang asik membaca buku.
“Kamu sekarang berubah ya?” tanyaku mengagetkan Evan. Evan hanya tersenyum manis, senyum yang membuatku ingin kembali merajut hubunganku beberapa hari yang lalu. Senyum itu membuat aku berharap dapat kembali berpacaran dengan Evan.
”Hai Van, gimana udah dapet bukunya?” Serobot pertanyaan Laura mengagetkanku yang masih takjup melihat perubahan dalam diri Evan. ”Belum sayang..” jawab Evan.
”Apa? Sayang?” Gumamku kecut. Terlebih Evan melanjutkan kemudian berkata ” Oya Sher, kenalin nih, Laura, cewek baruku”. Deg!! Sontak aku serasa akan pingsan. Baru tiga hari yang lalu aku memutuskannya, kini dengan tampilan barunya ia benar-benar membuatku menyesal telah memutuskannya. ”aughh.....Evan.......selamat jalan......”
(Tamat)
0 komentar:
Posting Komentar